Brrr..!!!
Dinginnya sudah mulai terasa..
Kurasakan pantatku agak panas
diboncengan ini, sambil duduk manis kunikmati keindahan lampu jalan dan bangunan di kota produksi
ini,.. Kuperhatikan jam di tanganku sudah menunjukkan pukul sembilan lewat lima puluh lima. Kuarasakan ada getaran pada
nokiaku, aahh… Bang West memanggil..
“Halo Bang…”, kujawab sesopan
mungkin.
“Halo, lagi dimana ini?” kudengar
sahutan dari seberang.
“Lagi di jalan Bang, bentar lagi
nyampe rumah.. nanti Abang telpon lagi ya..” jawabku.
Tut tut tut..
“Inikan sudah jam sepuluh,
bukannya besok kamu harus kerja?”, kataku pada Abang sepupu yang
memboncengku sejak pukul delapan lewat
lima belas tadi.
“Iya, gak papalah”
“Sudah biasa kok pulang ke rumah
jam tiga pagi” katanya datar.
“Masuk kerja jam berapa memangnya?”
tanyaku sok perhatian.
“Jam delapan” sahutnya sambil memperhatikan lampu merah kapan
berubah menjadi hijau.
“Kita balik ya” kataku di balik
telinganya.
“Ah.. Dang main ho bah (Kamu itu
gak gentle banget)”, Ia menertawaiku.
“Kita pulang aja, kawanku mau
nelpon”, kataku memberi alasan.
“Katanya dia mau serahkan
skripsinya besok, ada yang harus di edit malam ini, kan kasian kalau gak
dibantu” tambahku lagi.
“Coba lihat hotel itu”, katanya
sambil menunjuk bangunan megah pinggir jalan.
“Pasific Hotel” kubaca nama
hotelnya setengah suara.
“Disitu banyak cewek loh Appara
(panggilan kompak abang-adik)”..
“Sudah dipajang, Kita tinggal
nunjuk aja, mau pilih yang mana untuk kita pakai”, katanya serius.
“Kesitu yuk”, Ia mengajakku.
“Ah, ada ada sajalah Kau ini”,
sahutku tegas.
“Atau kesini, disini juga tinggal
pilih Appara. Setidaknya harus ada dua juta isi dompet kita”, katanya sambil
menunjuk bangunan mirip kapal pesiar besar.
Kubaca nama tempat itu “Nagoya”.
“Ah, na marsahit do ho?! (kamu
sakitkah?!)”, sahutku pelan.
“Dia do Appara, dang main ho bah”,
Ia mengulangi kalimat itu.
“Sudahlah! Kita pulang saja”,
Kukeraskan volume suaraku.
#
Dalam hatiku, “Ikkon songon na nidok
nai do haroa asa didok sasahalak jolma i main? (Haruskah Aku meng “iya” kan
kalimatnya agar disebut jadi cowok gentle?)”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar